Jakarta –
Pernahkah traveler merasa mudah mengalami kembung saat naik pesawat? Begini sains menjelaskannya.
Dilansir dari CN Traveler, Kamis (2/11/2023), banyak dari kita yang merasa stres atau cemas saat bepergian. Lalu, keadaan itu sering kali disertai dengan rambut berminyak, kulit kusam, haus, atau kembung setelah penerbangan.
Kembung, menurut situs web NHS (layanan kesehatan Inggris) adalah ketika perut terasa penuh atau begah dan tidak nyaman. Biasanya, kondisi itu disertai gejala rasa sakit atau ketidaknyamanan, suara bergemuruh, dan perut yang membesar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi mengapa kembung menjadi lebih buruk di pesawat? Apakah bisa dijelaskan secara ilmiah atau memang hanya muncul karena stres? Adakah yang bisa dilakukan untuk menghentikan atau meredakannya?
dr Jo Woodhurst, kepala nutrisi di Ancient and Brave menyebut kembung saat naik pesawat lumrah terjadi. Dan, kembung di pesawat bisa menyerang siapa saja, penumpang dari mana saja.
Woodhrust menyebut ada dua penyebab utama kembung di pesawat, yakni kembung karena gas atau peradangan di usus dan kembung karena retensi air.
Penyebab pertama sebagian besar disebabkan oleh tekanan udara saat pesawat mulai naik. Saat bepergian di ketinggian 40.000 kaki, tekanan udara di dalam pesawat jauh lebih rendah.
Saat tekanan udara turun, gas mengembang (ditunjukkan dengan sebungkus kacang selama penerbangan), dan hal ini juga terjadi di dalam perut, yang dapat membuat Anda merasa sangat tidak nyaman.
Yang kedua lebih merupakan efek seluruh tubuh dan kurang relevan secara langsung dengan penerbangan karena hal ini dapat terjadi sama seringnya di darat maupun di udara.
Kembung karena retensi air disebabkan oleh sirkulasi dalam darah dan kemampuan tubuh untuk menghilangkan dan mengeluarkan air.
Dia mengatakan ada makanan dan minuman tertentu yang dapat memperburuk kembung dan ada pula yang bisa mereakannya. Ya, tubuh setiap orang bereaksi secara berbeda terhadap makanan yang berbeda, jadi yang pertama dan terutama adalah memahami makanan apa saja yang secara pribadi membuat Anda kembung, seperti gandum, produk susu, atau sayuran silangan.
Menghindari makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan rempah-rempah adalah ide yang baik sebelum terbang. Karena, beberapa orang merasa makanan tersebut sulit dicerna di usus dan menyebabkan kembung, namun begitu tiba di tempat tujuan Anda, Anda harus mengonsumsi banyak serat agar terhindar dari sembelit dalam perjalanan.
Pemanis buatan dan minuman bersoda juga merupakan penyebab kembung bagi banyak orang. Jadi hindari makanan dan minuman tersebut jika memungkinkan.
Menghindari permen karet juga dapat membantu mengurangi kembung, yang terutama terjadi saat menelan udara.
Sementara itu, merujuk situs NHS, minumlah banyak air dan seringlah makan makanan kecil. Itu dapat membantu mengatasi kembung.
Ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi probiotik dapat membantu mengurangi kembung dan gejala nyeri lainnya, baik sebagai suplemen atau dengan mencari sumber alami dalam makanan seperti yogurt, kimchi, dan kombucha.
Dalam kasus kembung akibat retensi air, mineral seperti magnesium dapat membantu. Camilan kaya magnesium seperti kacang-kacangan dan cokelat hitam.
“Saya suka meminum elektrolit dalam penerbangan untuk mendukung hidrasi sel opsional dan keseimbangan cairan karena penerbangan bisa sangat membuat tubuh dehidrasi,” kata Woodhrust.
“Hidrasi juga penting untuk pencernaan yang baik.Baik vitamin C dan magnesium bertindak sebagai agen osmotik, menarik air ke dalam usus, yang benar-benar membuat semuanya bergerak, mengurangi risiko sembelit dan kembung,” dia menambahkan.
Kembung memang tidak nyaman, apalagi jika Anda terjebak di dalam pesawat selama berjam-jam. Obat pencahar, enzim pencernaan, probiotik, dan vitamin C juga dapat mengatasi kembung dalam penerbangan. Kaus kaki kompresi juga telah terbukti menstimulasi sistem limfatik dan sirkulasi Anda yang dapat membantu mengatasi retensi air.
Berjalan naik dan turun lorong dapat membantu. Bergerak, kalau bisa berjalan di sekitar kabin, atau bahkan melakukan peregangan akan membuat darah Anda bergerak dan mengurangi kembung.
“Saya merasa rasa asin dari makanan maskapai penerbangan menambah rasa kembung. Jadi saya mencoba menghindari makan makanan pesawat sebisa mungkin,” Abbi Malbon, manajer pengembangan audiens untuk Conde Nast Traveler.
“Sebagai gantinya, saya makan makanan di bandara terlebih dahulu dan memastikan untuk membawa banyak makanan ringan untuk dikunyah selama penerbangan. Jika penerbangannya sangat panjang, saya akan membawa makanan-baik yang sudah disiapkan sebelumnya di rumah atau membeli makanan di bandara,” katanya.
Ada juga cara-cara alami yang dapat lakukan untuk membantu meringankan tekanan selama penerbangan.
“Meskipun tidak ada obat yang pasti, saya menemukan bahwa meminum wedang jahe sebelum makan di pesawat sangatlah baik. Jahe telah terbukti mengurangi peradangan, membantu pencernaan, dan menenangkan usus,” ujar Lucy, manajer media sosial Conde Nast Traveller.
Simak Video “Penumpang Pesawat Domestik Enggak Perlu Tes Antigen-PCR, Tapi…”
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)