detikTravel Community –
Ada banyak pilihan kereta api untuk bepergian ke daerah-daerah di sepanjang jalur utara Jawa, salah satunya Jayabaya. Namanya, diambil dari Raja Jayabaya, raja Kerajaan Panjalu yang memerintah sekitar tahun 1135-1159 M, yang terkenal dengan Jangka Jayabaya (Ramalan Jayabaya).
Kereta Api Jayabaya merupakan kereta dengan rute Jakarta-Malang yang melewati Surabaya. Bisa dikatakan Kereta Api Jayabaya sangat legendaris, sebab usianya lebih tua dari Kereta Api Bima (1967) dan Kereta Api Parahyangan (1971).
Ada beberapa versi mengenai kapan mula kereta api ini beroperasi. Versi pertama pada tanggal 16 Januari 1961, versi kedua menyebut bahwa Kereta Api Jayabaya baru ada pada tahun 1980-an.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya merupakan Kereta Api Gaya Baru Malam Selatan dengan layanan kereta bisnis dan hanya beroperasi di masa angkutan lebaran. Lalu operasionalnya diregulerkan, namanya pun berganti menjadi Jayabaya.
Kereta Api Jayabaya saat itu menghubungkan dua kota metropolitan Jakarta-Surabaya dengan layanan kereta bisnis dan melayani dua rute, yaitu utara dan selatan.
Kereta Api Jayabaya Utara melayani rute Stasiun Gambir Jakarta Pusat-Stasiun Surabaya Pasar Turi, seperti namanya kereta ini melewati jalur utara, kota-kota di sepanjang pantai utara dilewatinya, seperti Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kroya.
Sementara itu Kereta Api Jayabaya Selatan melayani rute Stasiun Gambir Jakarta Pusat-Stasiun Surabaya Gubeng, menggunakan jalur Selatan. Jadi rutenya itu Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Kroya-Kutoarjo-Jogja-Solo-Madiun-Kertosono-Jombang-Mojokerto.
Kereta Api Jayabaya vakum
Pada tahun 2006 kereta api ini berhenti beroperasi, disebabkan oleh minimnya jumlah penumpang dan kemudian digantikan oleh Kereta Api Gumarang. Setelah 8 tahun mengalami mati suri, pada tanggal 18 Oktober 2014 Kereta Api Jayabaya diluncurkan kembali.
Saat itu hanya ada kelas ekonomi, kapasitas 80 penumpang per kereta, susunan 2-2. Nah, sejak 1 Desember 2019, Kereta Api Jayabaya memiliki kelas eksekutif.
Jika sebelumnya Kereta Api Jayabaya melayani rute Jakarta-Surabaya, kemunculannya lagi rutenya diperpanjang hingga Stasiun Malang Kotabaru. Karena melalui lintas utara Jawa, maka kereta api ini merupakan kereta api dengan waktu tempuh yang lebih singkat dibandingkan kereta api lain dari Jakarta menuju Malang.
Kemudian Kereta Api Jayabaya juga merupakan kereta api penumpang pertama yang melewati jalur pintas Surabaya Gubeng-Surabaya Pasarturi.
Kereta api yang ramah terhadap kaum difabel, sebab dilengkapi dengan dua gerbong kereta difabel ini tidak hanya digemari oleh penumpang perjalanan jauh, tetapi juga digemari oleh penumpang dari Surabaya ke Malang, atau sebaliknya.
Pengalaman menumpang Kereta Api Jayabaya
Sampai dengan saat ini saya sudah 2 kali naik Kereta Api Jayabaya. Pertama, tanggal 8 Juli 2023, saya naik dari Stasiun Pasar Senen dan turun di Stasiun Gubeng Surabaya.
Kereta api berangkat pukul 17.25 dari Stasiun Pasar Senen, sampai di Stasiun Surabaya Gubeng tanggal 9 Juli pukul 04.18. Saat itu saya naik kelas eksekutif dengan harga tiket Rp 592.500.
Perjalanan kedua saya dengan Kereta Api Jayabaya pada tanggal 18 Juli 2023. Berbeda dengan perjalanan pertama, kali ini saya naik dari Stasiun Lamongan dan turun di Stasiun Jatinegara.
Kereta Api Jayabaya tiba di Stasiun Lamongan pukul 15.37 dan tiba di Stasiun Jatinegara tanggal 19 Juli pukul 01.26. Sama seperti perjalanan pertama, kali ini juga saya naik kelas eksekutif dengan harga tiket Rp 532.500.
Berdasarkan pengalaman saya trip, Kereta Api Jayabaya ini ramai oleh penumpang, kebanyakan penumpang perjalanan jauh dari Jakarta hendak ke Surabaya atau sebaliknya.
Saya tertidur sepanjang perjalanan, baik Jakarta-Surabaya, maupun Lamongan-Jakarta. Apalagi diberikan selimut, sudah barang tentu membuat tidur nyenyak tanpa perlu takut masuk angin akibat dinginnya malam.
Kereta Api Jayabaya ini menurut saya cocok buat yang suka dengan perjalanan malam. Kemudian bagi mereka yang langsung beraktivitas sesampainya di tempat tujuan, kereta api ini cocok, sebab di dalam kereta kita bisa tidur dengan tenang tanpa gangguan.
Karena penumpang yang lain juga pada tidur. Tetapi ya itu karena perjalanan malam, kita tidak bisa melihat pemandangan di luar.