Sukabumi –

Sampah di sepanjang Pesisir Loji, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat menjadi sorotan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukabumi mempunyai alasan tersendiri hingga pantai tersebut amat kotor.

Pesisir Loji bahkan diklaim sebagai pantai terkotor keempat di Indonesia oleh Pandawara Group, sebuah kelompok bersih-bersih yang diinisiasi oleh lima pemuda asal Bandung. Bagi warga lokal, tidak sedikit yang menilai sampah di Pesisir Loji seolah menjadi sampah abadi. Lautan sampah di lokasi itu selalu muncul tiap tahun hingga menjadi langganan kegiatan Beach Clean Up Day.

Sampah di Pesisir Loji itu berasal dari dua aliran sungai yang terbuang ke laut. Sungai Cibutun dan Sungai Cimandiri diduga sebagai penyumbang buangan sampah.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, baru-baru ini, akun media sosial Pandawara mengunggah pengumuman bersih-bersih Pesisir Loji. Mereka menunjukkan kondisi pantai itu yang dipenuhi tumpukan sampah dan harapan anak-anak serta orang dewasa agar pantai itu dibersihkan. Sudah begitu, di salah satu titik disematkan predikat pantai itu: Pantai Terkotor Keempat di Indonesia.

Predikat dan rencana itu menuai pro dan kontra. Kepala Bagian Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Prasetyo, menyebut ada satu alat yang belum dimiliki sehingga bersih-bersih di pantai itu tidak optimal.

“Penanganan untuk jangka menengah ada alat namanya alat trash tracker (pelacak sampah) itu yang menarik sampah jangan sampai ke laut, itu kan harus dibeli alat itu itu kan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) itu sudah saya arahkan itu, tim teknisnya di DLH anggarkanlah yang seperti itu, tapi kan kembali ke anggaran ya itu,” kata Prasetyo.

Saat ditanya mengenai harga pelacak sampah, Prasetyo menjawab hal itu tergantung bagaimana pihak teknis menyikapinya.

“Ah, nggak mahal-mahal amat, kalau mau dibuat secara manual bisa, dirakit pakai drum, kan tinggal ditarik pakai mesin, di Youtube juga banyak (kalaupun dibeli) paling harganya setengah miliar lah,” kata dia lagi.

“Mampu (membeli) tidaknya kembali kepada keputusan anggaran di kita APBD, masuk prioritas apakah tidak, kan begitu itu aja sebetulnya, intinya kami siap tapi harus dukungan sarana prasarana dan edukasi, masyarakat harus jalan termasuk desa-desa saya berharap ada desa peduli sungai, ini masih panjang perjalanannya itu,” Prasetyo menambahkan.

Prasetyo menyebut di tengah perencanaan bersih-bersih itulah aksi Pandawara viral.

“Tapi dalam perjalanan itu keburu Pandawara turun, jadi viral lagi begitu kan. Sebetulnya kita tidak diam, sedang menunggu respons, dari DLH harus lebih responsif lagi, itu saja saya melihatnya,” pungkas Prasetyo.

Saat ditanya soal posisi pantai yang viral karena Pandawara, Prasetyo membenarkan masih satu hamparan dengan Pantai Loji yang beberapa waktu silam dibersihkan pihak Pemkab Sukabumi.

“Masih satu hamparan, hanya desanya beda jadi agak ke arah Pajampangan, Loji ke sana tapi bukan (tepat) di pantai loji ya? Loji kita selesaikan pakai alat berat jadi tumpukan sampahnya enggak begitu itu belum tertangani yang itu. Tapi tetap harus ditangani, masih limpahan sampah dari sungai dan laut,” ujar Prasetyo.

Simak Video “Aksi Pandawara Group dan Ratusan Warga Bandung Bersih-bersih Sungai Cikeruh”
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *