Yogyakarta –
Gang Sosrowijayan, terutama Gang 1 dan 2, lekat sebagai gang 1.000 penginapan karena hotel-hotel yang berjajar. Hotel-hotel itu mayoritas dikelola oleh warga lokal, salah satunya Suyanto, seorang pensiunan PT KAI.
Tinggal puluhan tahun di gang Sosrowijayan, Suyanto akhirnya memutuskan untuk membuka bisnis hotel. Kebetulan dia telah pensiun dari PT KAI. Sebelumnya, bangunan tersebut disewakan sebagai restoran bernama ‘Mi Casa’.
Setelah pensiun dari PT KAI dan memasuki masa pandemi pada 2020, ia memutuskan untuk merenovasi bangunan miliknya itu dan menjadikannya sebagai hotel. Dia meresmikan hotel itu pada 2021 dengan nama ‘Triple S’.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Karena pensiun kan kita pendapatannya terbatas, jadi cari tambahan,” katanya.
Salah satu penginapan di Sosrowijayan, Yogyakarta (Lintia Elsi/detikcom)
Nama Triple S diambil dari nama ketiga anaknya yaitu Sandi, Sindu, dan Sindi.
Saat berjalan di dalam gang, pengunjung bisa melihat papan nama hotel Triple S yang berwarna biru. Bangunan dalam hotel dengan tema minimalis modern. Di lantai 3 disediakan area bersantai dengan nuansa putih yang menghadap ke pemandangan depan jalan gang dan gedung-gedung di sekitar.
Suyanto mengatakan bahwa desain dan konsep dari hotelnya ia buat sendiri dengan mencari inspirasi di internet. Ia juga mengurus keperluan perlengkapan dan promosi hotelnya sendiri dengan dua pegawai sebagai bagian administrasi dan office boy.
Meskipun berada di kawasan yang ramai, Suyanto tidak seketika mendapat keuntungan dari bisnis hotelnya. Ia pernah mengalami kerugian di awal bisnisnya ketika masih bekerja sama dengan satu agen layanan perhotelan.
“Setelah kita kalkulasi, antara pengeluaran sama pemasukan itu timpang, Jadi saya lepas. Agen itu berhak menentukan harga, saya nggak bisa berbuat apa-apa. salah satukasusnya, saat tamu masuk cuma bayar Rp 100 ribu,” kata Suyanto.
Kini hotel Triple S hanya menerima pesanan dari salah satu agen travel online di Tanah Air dan tamu yang datang secara langsung. Hotel Triple S memiliki tiga tipe kamar yaitu Deluxe, Suite, dan Family. Harga per malam berbeda antara weekdays dan weekend. Untuk weekdays kisaran Rp 200 ribu – Rp 400 ribu, sedangkan pada weekend atau hari libur tertentu seharga Rp 250 ribu – Rp 700 ribu. Suyanto mengaku bisa mengantongi kisaran Rp 15 juta per bulannya.
Suyanto melakukan promosi di grup atau status Whatsapp, ia juga sering memberikan promo saat ada acara-acara di Yogyakarta yang memungkinkan banyak turis datang. Tamu hotelnya didominasi oleh turis lokal.
“Kita banyak domestik, domestik kan sukanya yang kaya gini. Bule jarang yang mau, tapi ada sih beberapa dari Pakistan, Malaysia, Singapura,” katanya.
Simak Video “Tempat Wisata Populer di Jawa Tengah Yang Bisa Dinikmati Saat Libur Lebaran”
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)