Jakarta –

Bagi traveler penikmat Bobo dan ingin bernostalgia dengan masa kecil, jangan lewatkan pamerannya. Sebab, waktunya terbatas.

Pameran Bobo dengan tema Growing Up with Bobo diselenggarakan pada 7 sampai 19 Oktober 2023. Pameran itu diadakan di selasar auditorium Erasmus Huis yang terletak pada Kedutaan Belanda di Indonesia, di Kuningan, Jakarta Selatan.

Acara itu menyambut perayaan Hari Anak Belanda yang jatuh pada 5 Oktober 2023, sekaligus untuk menandai perjalanan 50 tahun Bobo hadir di Indonesia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbit sejak 14 April 1973, Bobo akrab menemani masa kecil banyak masyarakat Indonesia. Oleh karenanya, event ini bisa menjadi oase bagi traveler yang ingin nostalgia dengan bacaan masa kecilnya.

Lalu, apa aja sih yang ada di pameran tersebut? Berkunjung ke sini, traveler akan disuguhkan berbagai ornamen dari si kelinci biru Bobo serta sanak keluarganya. Ada misalnya merchandise Bobo seperti topi dengan telinga kelinci, jam tangan, tumblr, dan merchandise lainnya.

Traveler pun dapat melihat cover parade dari masa ke masa, yakni majalah depan Bobo dari tahun 1968 sampai 2023. Selain itu, bagi yang penasaran dan mencoba mengingat berbagai karakter di Bobo, dapat melihatnya juga di pohon keluarga. Mulai dari Bibi TIti Teliti, Paman Dik Selidik, Tut Tut, Dung Dung, ada semua di sini.

Yang paling menarik di sini tentunya adalah ditampilkannya Majalah Bobo versi Indonesia dan juga Belanda. Hal ini yang paling mengundang pengunjung, karena banyak yang tak menyangka kalau Bobo merupakan majalah yang berasal dari Belanda.

“Ternyata aslinya di dari Belanda, Bobo, terus dibawa ke Indonesia. Kita lihat-lihat aja edisi dari Belanda kayak gimana, kalau Indonesia kayak gimana,” ujar pengunjung Afifah, kepada detikTravel, Kamis (12/10/2023).

“Belum tahu aja, karena dulu mungkin masih kecil aja. Soalnya namanya kayak Indonesia banget,” ia menambahkan.

Bagi pengunjung, pameran Bobo ini selayaknya tempat nostalgia masa kecil dan berhasil mengingatkan banyak hal.

“Saya pribadi sih pengen nostalgia aja, karena dulu sering langganan majalah Bobo pas SD, terus pas tau ada ini tertarik aja kayak walking in the memoriam gitu ya,”ujar Nabilah.

Project Manager Erasmus Huis, Bob Wardhana, menyebut awalnya program ini ditujukkan kepada anak-anak. Namun seiring terselenggara, banyak pula orang dewasa yang ingin nostalgia untuk datang.

“Sebenarnya jujur saja, bacaan ini kita khususkan kepada anak-anak, tapi tidak terlepas bagi orang dewasa sekarang yang pernah jadi anak-anak. Karena majalah ini melekat untuk segala usia. Jadi kita yang sudah dewasa, atau tua sekarang, kecilnya hidup dengan majalah Bobo. Jadi yang datang ke sini dari segala usia, anak kecil, remaja, atau orang dewasa, yang dulu dekat dengan majalah Bobo, atau tumbuh bersama Bobo. Jadi ada unsur nostalgianya,” dia menambahkan.

Bagi traveler yang berkunjung ke sini, selain nostalgia, traveler pun dapat melihat-lihat koleksi, serta berfoto dengan latar belakang ornamen Bobo yang lucu.

Simak Video “Tabloid Nova-Majalah Bobo Junior Akan Berhenti Terbit”
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *