Paris, CNN Indonesia —

Naturae, mother nature, ibu pertiwi. Di nyaris semua bahasa, alam identik dengan feminitas. Kekuatan alam yang begitu besar tidak hanya menjadi sumber inspirasi nyaris tanpa batas, tapi juga sebagai ‘ancaman’.

Hal itu terlihat dari banyaknya stigma negatif yang melekat pada perempuan-perempuan kuat, seperti penyihir alias “witch” yang dalam karya sastra kerap ditampilkan sebagai perempuan tua jahat, atau figur-figur femme fatale yang digambarkan licik dan penuh muslihat.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk koleksi musim panas 2024 Christian Dior, Maria Grazia Chiuri mengembalikan agensi perempuan kepada pemiliknya.

Maria Grazia mencoba menggali kekuatan feminitas, dengan siluet-siluet khas Maria Grazia Chiuri yang sleek, potongan-potongan yang familier, dengan backdrop pesan yang penting.

Kontras antara latar belakang dan koleksi ini sangat terasa, hasil kombinasi mencolok antara kuning dan fuchsia yang agresif.

Sementara itu, koleksi pakaian yang lebih lembut didominasi warna hitam dan putih, dengan sedikit variasi warna coklat pasir, marmer, dan beberapa biru langit fajar.




Dalam balutan gaun berenda hitam, kemeja putih one shoulder off, trench coat, blazer, dan oversized coat, Maria Grazia Chiuri tampak memahami pasar dengan baik. (REUTERS/STEPHANIE LECOCQ)



Dalam balutan gaun berenda hitam, kemeja putih one shoulder off, trench coat, blazer, dan oversized coat, Maria Grazia Chiuri tampak memahami pasar dengan baik.

Ia pun membawa stabilitas dan konsistensi di tengah perubahan tren dan siklus fesyen yang seolah tak ada habisnya dan terkadang membingungkan.

Kali ini, ia menantang anggapan bahwa Dior –atau perwujudan perempuan Dior– dapat direduksi menjadi sekadar jaket Bar dan rok New Look.

Sebagai pengganti, ia mengenalkan kemeja mencolok yang dipilin dengan indah hingga memperlihatkan bahu, atau dirancang hanya dengan satu lengan. Tampilan ini terinspirasi oleh desain arsip 1948 bernama ‘Abandon dress’.

Gaya ini dipadukan dengan pakaian terpisah yang chic dan monokromatik seperti jaket, rok, dan celana.

Pakaian-pakaian ini dihiasi dengan motif-motif menerawang yang dibuat oleh Brigitte Niedermair. Motif-motif itu menampilkan landmark ikonis Paris, seperti Menara Eiffel atau peta abstrak ibu kota Prancis itu.

Lanjut ke sebelah…

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *