Ciamis –
Di Ciamis, ada sebuah mata air yang dipercaya memiliki ‘penunggu’ yaitu sesosok wanita cantik yang kerap menampakkan diri pada malam tertentu.
Sebuah mata air atau sumur di Desa Baregbeg, Kabupaten Ciamis memiliki cerita menarik. Konon, mata air itu memiliki khasiat.
Mata air yang diberi nama Sumur Nyimas Nawang Wulan itu juga konon ‘ditunggu’ oleh sesosok wanita cantik yang kerap menampakkan diri pada malam bulan purnama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata air tersebut berada di sebuah kampung di Dusun Barebeg Kolot, Desa Baregbeg, Kecamatan Baregbeg. Lokasinya sekitar 10 menit dari pusat perkotaan Ciamis. Mata air ini juga kerap dikunjungi warga dari luar daerah.
Sumur ini ukurannya sekitar 3×3 meter. Di atas sumur itu terdapat pohon matoa yang cukup besar dan dikelilingi tembok yang dibangun warga. Hanya ada beberapa rumah di sekitar mata air tersebut.
Menurut warga setempat, Sumur Nyimas Nawang Wulan ini sudah ada sejak dulu dan diwariskan secara turun-temurun. Sumur ini memiliki air yang jernih, tidak pernah surut dan menjadi andalan warga sebagai sumber kehidupan dikala kemarau panjang melanda.
Warga menamai sumur ini Nyimas Nawang Wulan karena konon di sumur ini kerap muncul penampakan sosok wanita cantik pada malam bulan purnama. Sosok wanita cantik ini menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut adalah bawahan Nyai Roro Kidul yang diutus untuk menjaga sumber mata air.
“Sumur ini tidak pernah kering. Dulu sempat kemarau hingga 8 bulan, sumur ini jadi andalan warga untuk memenuhi kebutuhan air. Bahkan dari beberapa daerah ngambil air dari sini,” ujar Dudi Permana, Kepala Dusun Barebeg Kolot.
Sumur Nyimas Nawang Wulan. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar
Dudi mengatakan, mata air ini juga digunakan untuk tradisi mandi saat khitanan untuk anak laki-laki atau gusaran untuk perempuan. Dengan mandi di mata air ini harapannya tumbuh jadi anak soleh.
“Warga dari luar daerah juga banyak yang datang ke sini. Ada yang mandi untuk menyembuhkan penyakit. Ada yang membawa airnya dalam botol dengan harapan penyakitnya sembuh. Berdoa lalu mandi di sini,” ungkapnya.
Percaya atau tidak, menurut Dudi, setiap tanggal 14 pada saat bulan purnama sosok wanita cantik berkebaya merah dan selendang hijau akan menampakkan diri. Sosok itu dinamakan Nyimas Nawang Wulan sang penjaga mata air.
“Percaya atau tidak, saya pernah melihat sosok wanita itu. Sekarang pun terkadang suka menampakkan diri dan dilihat oleh warga,” jelasnya.
Dudi menyebut menurut cerita orang tua dulu, sumur ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Galuh dan merupakan salah satu peninggalannya. Masyarakat kemudian menjaga, merawat dan juga memanfaatkannya hingga sekarang.
“Pastinya memang tidak ada dalam catatan, hanya menurut orang tua dulu ini peninggalan leluhur yang harus dijaga dan dirawat,” katanya.
Dudi berharap ke depan sumur ini dapat ditata lebih baik. Sumur tersebut saat ini hanya dibatasi oleh tembok yang dibangun oleh warga. Harapannya ada bantuan pemerintah untuk dibangun lebih baik. Sehingga pemanfaatan sumber mata air ini akan lebih maksimal untuk kebutuhan masyarakat.
——
Artikel ini telah naik di detikJabar.
Simak Video “Bupati Pangandaran Kecelakaan di Ciamis, Mobil Alphard Rusak”
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)