Jakarta –

Festival musik Supernova berubah menjadi petaka karena konflik Hamas dengan Israel. Para korban selamat mengisahkan momen mencekam itu.

Dilansir dari Independent, Rabu (10/10/2023) peserta Festival Supernova menceritakan kengerian yang mereka alami saat serangan Hamas pada Sabtu (7/10). Serangan roket beruntun yang melintasi langit dan jejak asap hitam menewaskan ratusan orang.

Saat itu, pukul 06.00 orang-orang, termasuk warga Inggris dan Jerman, masih ada yang belum tidur. Mereka bergoyang, berjoget, dan menyanyi menikmati musik di bawah tenda warna-warni yang didirikan di Festival Supernova.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi kemudian roket menghujani area festival di utara Re’im kibbutz, sekitar 6km dari timur Gaza.

Musik berhenti. Para peserta, musisi, dan pelayan kedai makanan dan minuman tiarap. Posisi itu seolah sudah otomatis dilakukan berdasarkan latihan yang mereka pelajari dari warga Israel, yang ‘biasa’ dengan baku tembak lintas batas dengan Hamas. Namun, serangan kali ini tidaklah seperti biasanya.

“Selama lima menit tidak ada sedetik pun waktu tanpa roket,” kata bartender Peleg Oren. pria berusia 26 tahun itu merupakan salah satu dari orang-orang di festival yang berhasil melarikan diri dengan selamat.

Rentetan serangan itu bahkan ditambah dengan suara bedil. Dia dan teman-temannya menjadi panik.

“Saya bawa mobil sendiri, saya mencoba meyakinkan teman-teman untuk pergi bersama saya, tetapi beberapa sudah memesan taksi dan ingin tetap bersama sehingga mereka tidak mau mendengarkan,” katanya kepada The Independent.

Ternyata, banyak pengunjung festival yang datang dengan bus dan tidak memiliki kendaraan pribadi. Beberapa menit kemudian, anggota Hamas yang menerobos pagar perbatasan Israel menyerbu masuk ke area festival dengan granat dan senapan.

Menurut saksi mata, mereka menembak dan membunuh serta menculik puluhan orang. Militan Hamas itu juga memburu pengunjung pesta yang mencoba bersembunyi di kawasan hutan di sekitar perkemahan.

Peristiwa itu langsung tersebar kepada keluarga dan teman setelah orang-orang di Festival Supernova mengabarkan situasi yang mereka alami.

Setelah itu muncullan berbagai video di media sosial mengenai penculikan tersebut. Salah satunya menunjukkan seorang wanita muda Noa Argamani diculik oleh militan Hamas saat dia sedang mengendarai sepeda motor bersama pacarnya.

“Kami terakhir mendengar kabar dari Noa sekitar jam 10.00 dan hal berikutnya yang kami lihat adalah dia di video propaganda Hamas,” kata Yad Gorjalstan, teman masa kecilnya.

“Anda dapat mendengarnya berteriak, ‘Tidak, tidak, tidak, saya tidak bersalah!'” tambahnya sambil menangis.

Yad membagikan tangkapan layar terakhir dari pesan-pesan Noa beberapa saat sebelum dia ditangkap. Dia bilang bersembunyi bersama sebuah kelompok. Sementara itu, Hamas menembak mati orang-orang di Festival Supernova itu.

Dalam pesan yang dikirimkan itu, Noa berulang kali meminta bantuan dan menyebut agar tentara datang dan membantu mereka. “Dia bilang ada teroris yang gila-gilaan membunuh dan menculik orang,” kata Yad degan suara parau.

Adapun pengunjung lain yang diyakini juga disandera di Gaza adalah seorang pria Inggris bernama Jake Marlowe. Dia yang melakukan pengamanan pada acara festival, menurut Daniel Aboudy, seorang teman yang berbicara kepada The Independent.

Jake mengirimkan pesan suara terakhir yang mengatakan bahwa dia sedang menyaksikan “militan Hamas mengumpulkan orang-orang dari pesta… di depan mata kami,” katanya melalui pesan suara.

“Kami telah berbicara dengan komando front dalam negeri di Israel dan kemudian Kementerian Luar Negeri, tetapi sejauh ini, kami tidak tahu apa-apa tentang apa yang terjadi setelah itu,” kata Daniel merespons pesan Marlowe.

Ditemukan lebih 260 mayat di kawasan festival

Pada Minggu malam, badan pencarian dan penyelamatan Israel mengatakan lebih dari 260 mayat telah ditemukan dari festival musik tersebut.

“Belum terkumpul semuanya,” kata lembaga bernama Zaka itu.

Militer Israel sebelumnya mengatakan tidak memiliki angka pasti berapa banyak orang yang diculik di Gaza selama festival tersebut dan mengatakan sejumlah besar orang telah terbunuh dan disandera.

“Ada keprihatinan mendalam terhadap kesejahteraan dan kehidupan para sandera. Pada tahap ini, saya rasa tidak ada yang bisa menjamin mereka akan dikembalikan hidup-hidup. Kami tidak tahu siapa yang hidup dan siapa yang mati,” kata Letnan Kolonel Jonathan Conricus, juru bicara militer internasional Israel.

Simak Video “Netanyahu soal Serangan Hamas: Israel Akan Melakukan Pembalasan Besar”
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *