Jakarta –

Presiden Joko Widodo resmi membuka KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Sebanyak 22 pimpinan negara datang menghadiri momen akbar se-Asia Tenggara itu.

Dalam acara penyambutan kepala negara se-ASEAN itu, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana berdiri di lobi dengan latar belakang rancangan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Nuansa serba hijau hijau menghiasi lobi penyambutan.

Kemudian, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bersalaman dengan para tamu yang masuk ke dalam venue. Pemimpin negara yang pertama tiba di venue KTT ASEAN yakni Perdana Menteri (PM) Laos Sonexay Siphandone.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

Pimpinan Negara ASEAN Tiba di JCC Senayan, Selasa (5/9). Foto: Dok. YouTube Sekretariat Presiden

Kemudian, disusul PM Kamboja Hun Manet, Ketua Delegasi Thailand Sarun Charoensuwan, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Timor-Leste Xanana Gusmao, PM Cook Islands Mark Brown, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

Semua petinggi negara yang disambut pun berfoto bersama dengan background IKN Nusantara itu.

IKN berkonsep ‘hijau-hijau’

Sebelumnya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam konferensi di Jakarta pada 31 Juli 2023 mengungkapkan bahwa dalam pembangunan IKN di Kalimantan Timur akan disalipkan wisata tanpa menghancurkan hutan Kalimantan

“Wisata kita berbasis alam dan tidak merusak lingkungan dan pembangunan pariwisata IKN berkonsep sustainable forest city. Jadi dari seluas 256.000 hektare lahan IKN, yang dibangun hanya 25 persen (menjadi kota), 65 persen dari total luas berupa hutan tropis,” kata Bambang.

Titik Nol Nusantara, lokasi pembangunan balai kota Pemdasus IKN. Foto: Titik Nol Nusantara, lokasi pembangunan balai kota Pemdasus IKN. (Niken Dwi Sitoningrum/detikcom)

Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Nusantara Alimuddin. IKN nantinya berdampingan dengan flora-fauna Kalimantan.

“Kita punya kawasan 65 persen dari 256.000 hektare itu akan dihutankan kembali menjadi hutan seperti tahun 1970-1980 an, kita berdampingan dengan flora fauna di sana. Tidak ada kawasan yang kita hilangkan justru dengan penghutanan kembali akan menjadi ekowisata unik,” ujar dia.

Simak Video “Jokowi: Walau Harus Berlayar di Tengah Badai, ASEAN Harus Terus Melaju”
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *