Bangli –

Desa Penglipuran adalah salah satu desa dengan seribu keunikan di Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Di antara hal spesial yang dimiliki, desa ini mempunyai hutan bambu yang asri.

Desa Penglipuran terkenal dengan keindahan arsitektur bangunan dan kebersihannya. Namun, tak banyak yang tahu bahwa desa ini juga menyimpan satu destinasi menarik yaitu hutan bambu.

Hutan bambu menjadi salah satu pilihan destinasi menarik yang wajib traveler kunjungi bila ke Desa Penglipuran. Tak hanya memiliki pemandangan yang indah, hutan bambu ini memberikan kesan asri dan menyimpan banyak spot foto yang cantik.

Sejarah Singkat Hutan Bambu di Desa Penglipuran

Wisata Tersembunyi di Desa Penglipuran Itu Bernama Hutan Bambu (Foto: Ni Made Nami Krisnayanti)

Menurut Wayan Sumiarsa, ketua pengelola Desa Penglipuran, dahulu hutan bambu ini adalah tempat peristirahatan sementara dari Raja Buleleng.

Dikisahkan dahulu Raja Buleleng, Ki Barak Panji Sakti berhenti dengan pasukannya di tempat yang kini menjadi hutan bambu. Pasukan Ki Barak Panji Sakti membawa perbekalan menggunakan pikulan dari bambu. Bambu-bambu itulah yang kemudian ditinggalkan di tempat ini. Sehingga, tumbuhlah bambu di sini dan lama-kelamaan menjadi hutan bambu.

“Dahulu tempat ini diberi nama Alas Angker, alas itu artinya hutan dan angker itu artinya keramat. Keberadaan hutan bambu itu sudah lama, kisaran 700 tahun yang lalu,” kata Wayan Sumiarsa dalam perbincangan dengan detikTravel pada Sabtu (23/09/2023).

Hutan bambu ini sudah mulai dikonservasi oleh pihak pengelola Desa Penglipuran sejak tahun 1995. Konsistennya pihak pengelola dalam melestarikan hutan bambu membuat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penghargaan Kalpataru.

“Karena sekarang ini Desa Penglipuran menjadi salah satu desa wisata yang di dalamnya ada atraksi wisata. Kami mencoba mengangkat dan mengembangkan hutan bambu menjadi salah satu daya tarik wisata yang ada di Desa Penglipuran,” kata Wayan Sumiarsa.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aktivitas Menarik di Hutan Bambu

Wisata Tersembunyi di Desa Penglipuran Itu Bernama Hutan Bambu Foto: Ni Made Nami Krisnayanti

Di hutan bambu ini traveler bisa melakukan berbagai aktivitas menarik. Berikut beberapa rekomendasi aktivitas dari detikTravel.

1. Spot Foto Ala Jepang

Baru memasuki area hutan bambu, traveler akan disambut dengan bangunan dengan ciri khas Bali yang terbuat dari bambu. Tak hanya menjelajahi hutan, di sini traveler bisa menemukan beberapa spot foto yang indah. Dengan pepohonan yang rindang akan mendukung proses foto.

Uniknya hutan bambu di Desa Penglipuran ini membuat beberapa wisatawan kerap menyebutnya sebagai spot foto ala Jepang.

“Banyak wisatawan yang memberikan review kepada kita bahwa spot foto yang kita punya di hutan bambu ini ala Jepang,” kata Wayan Sumiarsa.

2. Pasar Pelipur Lara

Pasar Pelipur Lara adalah pasar dengan konsep tradisional dan unik yang ada di hutan bambu ini. Di pasar ini traveler bisa menemukan berbagai jenis makanan dan minuman tradisional khas Bali. Dengan konsep yang tradisional, para pedagang akan menjajakan produknya menggunakan pakaian tradisional Bali.

Jika traveler ingin berbelanja di sini, traveler wajib menukarkan uang rupiah dengan kepingan bambu yang bernilai Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. Pasar Pelipur Lara juga mengusung konsep yang eco friendly sehingga pedagang tak menggunakan plastik.

Pasar ini buka setiap Hari Sabtu, mulai pukul 10.00 – 16.00 WITA.

3. Restoran Hutan Bambu

Jika traveler sudah lelah menjelajahi hutan bambu, di sini menyediakan fasilitas restoran yang menyajikan berbagai macam menu. Di restoran ini traveler bisa mencicipi berbagai macam menu khas Bali dengan suasana hutan bambu yang rindang.

Tak kehabisan dengan inovasi, pihak pengelola Desa Penglipuran juga akan melakukan beberapa pengembangan di hutan bambu ini.

“Pada tahap kedua pengembangan ini kita akan menyediakan area UMKM dan art gallery tanpa menebang pohon bambu yang ada. Jadi kita akan manfaatkan space yang ada. Kita juga akan mencoba membuat stage budaya yang nanti digunakan untuk pementasan budaya yang ada di Desa Penglipuran. Jadi kita ingin memfasilitasi anak muda untuk berkreativitas di sana,” kata Wayan Sumiarsa.

Lokasi dan Cara Menuju Wisata Hutan Bambu

Wisata Tersembunyi di Desa Penglipuran Itu Bernama Hutan Bambu Foto: Ni Made Nami Krisnayanti

Hutan bambu berlokasi di sisi utara Desa Penglipuran. Jika traveler bingung lokasi hutan bambu, traveler dapat berjalan hingga tingkat paling atas Desa Penglipuran maka traveler akan menemukan petunjuk yang mengarah ke hutan bambu.

Letaknya tak jauh, hanya memakan waktu berjalan kaki sekitar 5 menit atau sekitar 100 meter dari Desa Penglipuran.

Hingga saat ini, pihak pengelola belum mengenakan biaya tiket masuk ke hutan bambu ini.

“Untuk sementara ini belum memungut tiket masuk, ke depannya ketika semua fasilitas pendukung sudah bisa kita sediakan dan tempat ini layak, baru akan dikenakan biaya tiket masuk,” kata Wayan Sumiarsa.

Simak Video “Spot Foto Unik dan Cantik di Sari Timbul Glass Factory Bali”
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *