Jakarta, CNN Indonesia —
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengecam serangan udara yang menghantam sebuah rumah sakit di Jalur Gaza Palestina pada Selasa (17/10).
Haniyeh menyatakan Amerika Serikat lah yang bertanggung jawab atas serangan ke RS Al-Ahli yang menewaskan lebih dari 500 orang tersebut. Ia menuding gegara perlindungan AS, Israel berani membombardir Jalur Gaza termasuk rumah sakit tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menganggap AS telah memberikan Israel “kedok untuk agresinya” ke Jalur Gaza.
“Pembantaian di rumah sakit ini menegaskan kebrutalan musuh dan besarnya rasa kekalahan mereka,” kata Haniyeh seperti dikutip Reuters.
Haniyeh menuturkan serangan ke RS Gaza ini menjadi “titik balik baru” perang antara Hamas dan Israel yang kembali pecah sejak 7 Oktober lalu.
Haniyeh meminta seluruh rakyat Palestina “keluar dan menghadapi pendudukan dan para pemukim” Israel.
Dia juga meminta semua orang Arab dan umat Muslim untuk melancarkan aksi protes terhadap Israel.
[Gambas:Video CNN]
Sementara itu, militer Israel membantah telah membombardir rumah sakit di Jalur Gaza tersebut.
Israel menuding gempuran ke RS Al-Ahli di Gaza itu disebabkan oleh sebuah roket milik kelompok militan Jihad Islam Palestina, sekutu Hamas, yang salah sasaran.
“Analisa menunjukkan bahwa rentetan roket ditembakkan oleh teroris di Gaza, dan melintas di dekat rumah sakit Ahli di Gaza pada saat serangan itu terjadi,” kata militer Israel melalui pernyataan yang keluar dua jam setelah serangan mematikan tersebut.
“Informasi intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket yang akhirnya menghantam rumah sakit di Gaza,” ucap militer Israel menambahkan seperti dikutip AFP.
Sejumlah video yang tersebar di media sosial menunjukkan mayat-mayat berserakan di halaman rumah sakit tersebut.
Menurut seorang reporter Anadolu, ribuan warga Palestina berada di rumah sakit ketika gedung tersebut dibombardir militer Israel.
Serangan udara tersebut terjadi pada hari ke-11 dalam konflik antara Israel dengan Hamas. Israel juga berencana melancarkan serangan darat dengan tujuan membasmi Hamas.
Namun, belakangan semakin banyak kelompok non-pemerintah dan pemimpin dunia yang menyatakan bahwa blokade total dan bombardir Israel di Jalur Gaza melanggar hukum internasional dan mungkin merupakan kejahatan perang.
(rds/rds)
[Gambas:Video CNN]