Jakarta –

Desa wisata merupakan salah satu produk wisata yang berbasis lokal dan banyak dikembangkan belakangan. Dulu, perkembangannya tidak terlalu diperhatikan, namun kini menjadi tumpuan wisata.

Perkembangan desa wisata ini meningkat pesat khususnya pada era Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Di masa jabatannya, desa wisata yang dulunya hanya terdaftar 16, meningkat pesat hingga ke angka 4.731, mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Rabu (18/10/2023).

Tak ayal detikcom pun memberikan penghargaan detikcom Awards kepada Sandiaga Uno sebagai Tokoh Pengembang Desa Wisata. Dalam bincang khusus bersama Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova Gintings, Sandiaga menceritakan perjalanannya mengembangkan banyak desa wisata di Indonesia.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga menjelaskan bahwa awalnya wisata desa kurang dilirik, lantaran selama ini wisata lebih difokuskan kepada wisata mahal dan eksklusif. Karena angkanya yang masih rendah saat itu, membuat Sandiaga dan tim mencari tahu terkait potensi wisata ini dan menemukan potensi yang besar. Ia juga menyebut ini sebagai upaya mendemokratisasi pariwisata.

“Saya mengerti filosofi ini, wah ini dia, ini yang mendemokratisasi pariwisata kita. Biasanya pariwisata ini kan hanya miliknya orang-orang yang berduit. Kalau di Bali di Nusa Dua, di resort-resort mahal. Bagaimana kita melakukan demokratisasi, sehingga pariwisata itu milik semua. Pariwisata berbasis masyarakat, apa community based tourism ini, ya desa wisata. Nah kami mulai mengemas hal itu,” jelas Sandi dalam bincang eksklusif bersama detikcom.

Langkah yang ia jalankan untuk menyemarakkan wisata lokal dengan desa wisata ini adalah dengan menggaet penduduk lokal yang berpengaruh, atau yang ia sebut local champion. Ia menyebut penduduk lokal tersebut bisa berupa Kepala Desa, tokoh yang dihormati, atau bahkan anak muda.

Nantinya, sang local champion ini akan berperan penting dalam pengembangan sektor wisata di desa wisata, entah dalam berkoordinasi dengan pihak-pihak lain, hingga mengkonsep dan mengupayakan wisata dapat berkelanjutan.

Namun upaya yang ia lakukan tidak berjalan mulus begitu saja. Ia menceritakan masalah promosi dan pendanaan menjadi salah satunya. Alhasil ia mesti mencari cara untuk promosi namun dengan budget terbatas. Ia menyebut merasa terbantu dengan hadirnya artis papan atas macam Raffi Ahmad, Atta Halilintar, Ayu Dewi, yang sempat datang ke desa wisata dan membuat viral dengan biaya sendiri.

“Yaudahlah kita bikin konten, kita bikin engagement dengan influencer, hadir lah Pra ADWI (Anugerah Desa Wisata Indonesia) 2021. Saya sekaligus undang Raffi Ahmad ke desa wisata Tugu Selatan. Kebetulan, dia juga datang pakai helikopter, bayar sendiri dia, pemerintah kan nggak punya dana kan. Terus kita bikin konten, heboh,” imbuhnya.

“Kan kita nggak punya dana, jadi aku selalu minta ‘Ta, tolong bantu nih kita lagi Covid segala macam susah’. Mereka punya kepedulian dan empati,” ucap Sandi.

Hingga akhirnya di tahun 2021, sudah ada 1700 desa yang mendaftarkan diri sebagai desa wisata.

Sandiaga Uno mensinyalir keberhasilan itu pun karena adanya perpindahan tren menuju wisata lokal yang lebih personalize, localize, customize, dan smaller in size.

“Covid itu memaksa kita untuk berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi dan pada saat itu yang memungkinkan untuk dikunjungi ini desa wisata, karena semua tutup kan,” ucapnya.

“Dan saya melihat desa wisata ini yang bisa memutar ekonomi masyarakat yang bergerak di pariwisata dan ekraf yang paling membutuhkan. Karena kalau di perkotaan itu ada program dana hibah, kalau di pedesaan nggak ada,” ia menambahkan.

Sedangkan Sandi menjelaskan kontribusi desa wisata terhadap industri pariwisata sendiri ada di sekitar 8 hingga 12 persen dan meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Sedangkan kontribusi sektor pariwisata ke ekonomi nasional pun ia prediksi dapat terus meningkat.

“Kalau dilihat dari pergerakan di Jawa sendiri yang totalnya hampir 85 persen menggunakan darat, kami membayangkan dan memprediksi sumbangan dari desa wisata itu sekitar 8-12 persen dari total, dan ini meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun,” tuturnya.

“Saya melihat bahwa kontribusi daripada pariwisata ini kembali di angka 4 persen ke ekonomi kita. Kita punya peluang menaikkan ini ke 6-8 persen, jika kita mendorong pergerakan wisatawan nusantara. Lumayan sekali,” pungkasnya.

Simak Video “Kontribusi Desa Wisata Terhadap Perkembangan Ekonomi Lokal”
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *