Seoul –
Beberapa waktu lalu, turis Tiongkok dipaksa untuk belanda saat mengikuti tur ke toko-toko suvenir Seoul. Praktik ilegal ini bikin Seoul khawatir turis kabur.
Dilansir dari Korea Times pada Rabu (1/11), praktik pemaksaan turis belanja di toko oleh-oleh disebut tur dumping. Praktik ini mulai terlihat di Kota Seoul yang banyak dikunjungi oleh turis.
“Tur dumping ini mengacu pada paket wisata yang menggiring turis masuk ke toko oleh-oleh dan dipaksa untuk membeli produk mahal seperti kosmetik, suplemen nutrisi dan barang-barang bebas bea cukai,” ujar pejabat kota Seoul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dipaksa belanja, rencana perjalanan paket wisata ini juga disebut merugikan. Turis kebanyakan diajak jalan-jalan ke tempat wisata yang tiket masuknya gratis. Namun mereka harus membayar ekstra jika ingin berkunjung ke tempat wisata opsional, yang mana sudah mereka janjikan sebagai tempat wisata utama.
Parahnya lagi, praktik ilegal ini juga melibatkan pemandu wisata yang tidak memenuhi syarat. Pemandu wisata kebanyakan adalah warga negara asing tanpa izin pemandu yang sah dan disewa oleh agen wisata dalam negeri. Sumber pendapatan pemandu ini adalah komisi dari toko oleh-oleh. Itulah sebabnya, turis dipaksa untuk belanja di toko tersebut.
Korban dumping tur ini telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Agen pariwisata lokal berupaya memanfaatkan turis Tiongkok yang masuk ke Korea setelah pandemi.
Awal bulan ini, Pemerintah Seoul mengumumkan tindakan tegas terhadap dumping tur. Kehadiran mereka dianggap sebagai pencemaran reputasi kota dan akan membayangi pemulihan sektor wisata pascapandemi.
“Pencarian praktik ilegal di sejumlah lokasi wisata utama di Distrik Jung dan Distrik Jongno telah dilakukan. Telah ditemukan satu kondektur tur yang tidak memenuhi syarat dan tiga pemandu gelap di tempat tersebut. Pemandu gelap (sitting guide) ini memiliki lisensi tapi disewa hanya untuk duduk di bus wisata,” ujar pejabat kota Seoul.
Dalam beberapa hari ke depan, pejabat kota akan melakukan inspeksi dadakan di tempat-tempat wisata di Distrik Mapo. Inspeksi akan berlasung di pusat perbelanjaan dan toko-toko bebas bea cukai.
“Jumlah wisatawan yang mengunjungi Seoul diperkirakan akan meningkat menjelang akhir tahun. Kami akan terus melakukan upaya untuk memberantas praktik ilegal untuk memastikan bahwa setiap wisatawan dapat menikmati waktu mereka di sini dan kembali lagi untuk membuat kenangan indah di Seoul,” ujar Kim Young-hwan, kepala biro tur dan olahraga Kota Seoul.
Simak Video “Penikaman di Korsel, Satu Orang Tewas dan 12 Luka-luka”
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)