Boyolali –
Bule Spanyol yang dievakuasi gara-gara mengalami hipotermia di gunung Merapi ternyata pendaki ilegal. Saat ini, Merapi masih tertutup untuk pendakian.
Pendaki asal Spanyol bernama Jacinto Cornejo Denise Del Carmen, yang dilaporkan hipotermia dan dievakuasi dari Gunung Merapi, rupanya melakukan pendakian secara ilegal.
“Pendaki Gunung Merapi itu ilegal, karena kondisi yang sebenarnya, pendakian Gunung Merapi ditutup sejak 2018, sejak status Merapi Waspada. Kemudian 2020 (status naik) Siaga, tetap masih ditutup dan informasi penutupan sudah kita sebar melalui media sosial maupun papan informasi di jalur pendakian New Selo maupun Sapu Angin,” kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah II Boyolali-Klaten Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Ahmadi di kantornya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahmadi, memang sempat ada sejumlah pendaki yang akan naik ke Merapi. Namun berhasil dicegah oleh petugas. Ahmadi pun memaklumi keterangan Denise yang mengaku tidak tahu jika pendakian Merapi ditutup sejak 2018.
“Pada pendaki ini memang terlewat dan kebetulan pendaki dari Spanyol bertemu dengan orang yang mungkin memberikan penjelasan kurang tepat sehingga beliau ini tetap naik sampai atas,” jelas dia.
Denise mendaki ke gunung Merapi sendirian. Denise datang ke Selo, Boyolali dengan mengendarai motor matik dengan pelat nomor asal Jogja. Dia tiba di Selo Rabu (13/9)sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung naik ke Merapi.
Saat malam hari, Denise mengaku tidak bisa melihat apapun selama di atas. Dia pun panik dan meniup peluit yang ada di tasnya berkali-kali. Dia juga menyalakan senter sebagai kode meminta bantuan.
Beruntungnya dia membawa power bank dan sempat mendapatkan sinyal seluler. Dia langsung menghubungi agen asuransinya. Dia juga mengenakan jaket dan selimut untuk menghangatkan tubuh.
Denise kemudian dilaporkan mengalami hipotermia dan ditemukan tim SAR di atas Pos 1 jalur pendakian Selo, Boyolali dalam kondisi selamat.
Denise Langsung Dijatuhi Sanksi
Denise pun langsung dikenai sanksi oleh pihak Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM). Dia pun menyesali aksi nekatnya itu.
“Dia paham (soal sanksi) dan menyesali,” kata Ahmadi.
Sanksi yang dijatuhkan kepada Denise yaitu seluruh foto dan video saat Denise mendaki Merapi dihapus dari ponselnya. Denise juga diminta membuat surat penyataan dengan tulisan tangan.
“Dokumentasi (saat di Merapi) di alat komunikasinya dihapus. Kemudian membuat surat pernyataan tertulis dengan tulisan tangan yang menyatakan kalau menyesali telah melanggar, menyatakan juga dokumentasi sudah dihapus dan tidak akan mengulangi lagi,” ujar Ahmadi.
Denise juga membacakan langsung surat pernyataannya di depan wartawan. Dalam surat pernyataan berbahasa Inggris yang ditandatanganinya itu, Denise mengaku menyesal telah melakukan pendakian ilegal ke Gunung Merapi.
“Saya Denise telah melakukan pendakian Gunung Merapi secara ilegal, karena saya mendapat informasi yang salah terkait pendakian. Saya menghapus semua gambar dan video. Saya mengumumkan tidak akan mengulangi kegiatan itu (Pendakian ilegal) lagi,” kata Denise.
—–
Artikel ini telah naik di detikJateng di sini dan di sini.
Simak Video “Penampakan Wajah Pria Nongol di CCTV Pemantauan Gunung Merapi”
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)