Jakarta –
Desa Penglipuran memiliki atraksi wisata baru. Namanya, Pasar Pelipur Lara.
Desa Penglipuran yang dinobatkan sebagai desa terbersih 2016 tak pernah berhenti berinovasi dan beradaptasi. Pada 1 Agustus 2023, Desa Penglipuran membuka sebuah atraksi wisata baru. Namanya Pasar Pelipur Lara. Pasar ini berlokasi di hutan bambu yang ada di sisi utara Desa Penglipuran. Traveler hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 menit dari Desa Penglipuran.
Ketua pengelola Desa Penglipuran, Wayan Sumiarsa menyebut bahwa pembukaan Pasar Pelipur Lara ini merupakan inovasi baru yang dibuat karena kunjungan wisatawan ke Desa Penglipuran yang terus meningkat. Nama Pelipur Lara diambil dari sejarah Desa Penglipuran
“Kunjungan ke desa kami kan semakin meningkat. Untuk memberikan sensasi yang berbeda kepada wisatawan yang berkunjung, kita mencoba menggali suatu hal yang tak lepas dari apa yang kita punya. Pasar Pelipur Lara ini namanya kita ambil dari sejarah Desa Penglipuran. Nama Desa Penglipuran berasal dari pelipur lara,” kata Wayan Sumiarsa.
Pasar Pelipur Lara adalah sebuah pasar yang menjajakan berbagai macam makanan dan minuman tradisional. Tak hanya pada makanan dan minuman saja, pasar ini juga mengangkat konsep yang tradisional, pedagang akan menggunakan pakaian khas tradisional Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana pasar juga didukung dengan properti seperti zaman dulu sehingga menambah kesan tradisional.
“Kita mempunyai suatu konsep, kita ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada wisatawan dan membawa wisatawan ke suasana seperti zaman dulu. Termasuk dari segi suasana pasar dan pakaian dari pedagang yang menggunakan pakaian khas Bali. Produk yang dijual juga merupakan produk khas Desa Penglipuran,” ujar Wayan Sumiarsa.
Pasar Pelipur Lara mengangkat konsep eco friendly sehingga pedagang tidak boleh menggunakan kemasan yang akan merusak lingkungan seperti plastik.
Tak hanya memberikan atraksi wisata baru bagi wisatawan. Menurut Wayan Sumiarsa, Pasar Pelipur Lara ini dibuka dengan tujuan memfasilitasi masyarakat desa yang tidak memiliki lahan untuk berjualan di destinasi utama Desa Penglipuran. Di sini traveler bisa menemukan 10 pedagang dengan produk yang beragam.
Ni Ketut Setiasih, salah satu penjual di Pasar Pelipur Lara, mengaku terbantu dengan adanya pasar ini.
“Dari awal berdiri sudah berjualan di sini, sudah enam kali. Terbantu sekali dengan adanya Pasar Pelipur Lara ini, karena rumahnya di belakang jadi nggak punya tempat jualan,” kata dia.
Jika traveler ingin berbelanja di Pasar Pelipur Lara, traveler tak bertransaksi menggunakan uang, melainkan menggunakan kepingan bambu yang bernilai Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. Harga produk di sini juga ramah di kantong, berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
“Wisatawan yang mau berbelanja, terlebih dahulu harus membeli kepingan dari bambu yang sudah ada nominalnya. Nominalnya itu bernilai Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. Ketika wisatawan lebih membeli kepingan bambu tersebut, wisatawan juga bisa menukarkan kembali dengan uang rupiah,” kata Wayan Sumiarsa.
Pasar Pelipur Lara hanya buka setiap Hari Sabtu, mulai pukul 10.00 – 16.00 WITA. Setiap dibuka, pasar ini selalu dikunjungi ratusan orang.
“Sampai hari ini sudah ada 209 orang yang masuk ke Pasar Pelipur Lara ini,” kata Delvina, penjaga konter penukaran kepingan bambu.
Salah satu pengunjung bernama Made Suwangsa mengaku terkesan dengan konsep Pasar Pelipur Lara. Menurutnya pasar ini sangat unik, bersih, dan memiliki konsep tradisional yang bagus.
“Saya sendiri sangat puas ya. Konsepnya membuat saya terkesan, dengan berbagai menu tradisional dan didukung dengan properti yang tradisional juga. Varian masakannya juga sudah banyak dengan rasa yang cocok di lidah dan harganya sangat terjangkau. Uniknya juga kita membayar pakai kepingan bambu, jadi transparansinya juga ada,” kata Made Suwangsa.
Karena konsepnya yang unik, tak menutup kemungkinan untuk Made Suwangsa untuk berkunjung kembali ke Pasar Pelipur Lara.
Bagi traveler yang ingin mendapatkan pengalaman dan sensasi berbeda saat berkunjung ke Desa Penglipuran. Pasar Pelipur Lara menjadi atraksi wisata yang tak boleh dilewatkan.
Simak Video “Spot Foto Unik dan Cantik di Sari Timbul Glass Factory Bali”
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)