Jakarta, CNN Indonesia —
Predikat Dubai sebagai kota modern benar adanya. Terutama bila melihat banyaknya gedung pencakar langit dan teknologi yang mendukung salah satu kota di Uni Emirat Arab ini.
Tapi siapa sangka, ternyata di sejumlah sudut Kota Dubai, terdapat kawasan bersejarah yang mengagumkan, yang dapat membawa kamu seakan teleportasi ke Dubai di tahun 1890.
Kamu bisa menelusuri sejarah Dubai di Al Fahidi Historical Neighbourhood, mulai dari Museum Kopi, sampai melintasi Dubai Creek menuju ke Spice Souk yang berwarna-warni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika berkunjung ke Al Fahidi, niscaya pengalaman perjalanan kamu ke Dubai menjadi otentik. Kamu akan melihat Dubai dengan wajah yang berbeda.
Sudah banyak orang tahu tentang gemerlap dan kemegahan gedung pencakar langit di Dubai. Namun, belum banyak yang tahu tentang satu daerah yang bisa membawa kamu untuk teleportasi ke Dubai tahun 1890an.
Al Fahidi Historical Neighbourhood atau yang dulu dikenal dengan Al Bastakiya, adalah kawasan bersejarah menawan yang dibangun oleh para pedagang tekstil dan mutiara Persia.
Di sini kamu bisa merasakan pengalaman yang begitu berbeda saat mengunjungi Dubai. Mulai dari menjelajahi arsitektur berusia ratusan tahun, menelusuri asal-usul minuman favorit dunia di Museum Kopi, sampai menikmati hidangan tradisional Timur Tengah.
Apabila sempat, mampir dan bereksplorasi di Pusat Pemahaman Budaya Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum (SMCCU), yang dikelilingi lebih dari 50 rumah tradisional Emirati.
Pastikan kamu tidak melewatkan rumah yang disulap menjadi Museum Koin. Museum ini punya koleksi menarik dengan lebih dari 470 koin langka dari berbagai masa seperti koin Kekaisaran Inggris, India, dan wilayah sekitarnya.
Kamu bisa juga singgah di Symposium House dan Events House kala melakukan perjalanan ke Dubai. Tempat ini menyediakan berbagai demonstrasi kerajinan oleh pengrajin lokal. Kamu juga wajib mengunjungi Calligraphy House (Dar Al Khatt)untuk melihat keahlian kaligrafi khas Arab dan jelajahi arsitektur tradisional Emirati di Municipality House.
Keindahan pemandangan di(AP/Kamran Jebreili)
Belum puas jalan-jalan? Museum Kopi di Dubai bisa jadi tujuan selanjutnya. Museum ini menampilkan asal-usul Kopi Arab dari legenda Kaldi, seorang penggembala kambing yang dalam perjalanannya dari dataran tinggi Ethiopia menemukan biji kopi dan membawanya ke Dubai pada masa itu.
Kamu bakal dibuat terpesona dengan berbagai koleksi artefak seperti penggiling kopi Perang Dunia I, data sejarah kopi, dan alat pembuat kopi yang antik. Museum ini dapat kamu nikmati tanpa biaya tiket masuk.
Usai menyeruput kopi khas Arab, kamu bisa menyeberangi Sungai Dubai, karena sungai ini menjadi bagian dari kehidupan penduduk setempat, lokasi tempat tinggal yang populer, dan tempat berkembangnya industri pelabuhan dan mutiara di kota ini.
Sampai saat ini pun, Sungai Dubai masih menjadi daya tarik turis sepanjang tahun. Hanya dengan AED1 (Rp1.000), kamu dapat menaiki abra, kapal feri tradisional, untuk menyeberangi sungai yang memisahkan Bur Dubai (wilayah historis) dengan Deira, pusat kota Dubai yang lebih modern.
Jika sudah berhasil menyeberang, pengalaman kamu traveling di Dubai akan bertambah, karena bisa menyambangi Spice Souk atau Pasar Rempah yang penuh warna dan aroma.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]