Gianyar –

Polres Gianyar mengungkap hasil pemeriksaan saksi soal insiden lift maut yang menewaskan 5 karyawan Ayuterra Resort. Ada dugaan tali lift sengaja dikurangi.

Kepada polisi, pihak kontraktor dan teknisi lift di Ayuterra Resort menyebut pemilik resort meminta agar lift tersebut hanya menggunakan satu tali sling.

Kapolres Gianyar, AKBP I Ketut Widiada membenarkan bahwa pada 2019 lift outdoor di Ayuterra Resort menggunakan lebih dari satu tali sling. Foto kondisi lift dengan lebih dari satu tali sling itu sempat viral di media sosial.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jika dilihat yang beredar di medsos, memang kita lihat di TKP pada tahun 2019 (lift di Ayuterra Resort) lebih dari satu tali sling dan saat kejadian hanya satu tali sling,” kata Widiada, Rabu (6/9/2023).

Menurut keterangan teknisi lift, per tali sling dapat mengangkat beban 400 kilogram. Jadi, dengan tiga tali sling, lift tersebut seharusnya mampu mengangkat beban mencapai 1,2 ton.

Pemilik Resort Minta Tali Lift Dikurangi

Namun, saksi menyebut pemilik resort meminta agar lift tersebut tidak menggunakan terlalu banyak tali sling. Akhirnya, teknisi pun memasang hanya satu tali sling sesuai permintaan pemilik resort. Adapun, kekuatan satu tali sling itu diklaim sudah setara dengan beban 1,8 ton.

“Belum bisa dipastikan juga satu tali sling yang diklaim dapat menahan beban 1,8 ton itu tak menjadi pemicu kecelakaan lift,” imbuh Widiana.

Widiana menegaskan penyebab pasti insiden tragis itu masih menunggu hasil investigasi Bidlabfor Polda Bali. “Termasuk rem daruratnya juga masih dilakukan penelitian. Hasilnya belum keluar,” tandasnya.

Pengacara Ayuterra Resort, Nyoman Wirajaya, membantah pernyataan yang menyebut kliennya sengaja meminta memasang satu tali sling pada lift tersebut. Menurutnya, pemilik Ayuterra Resort justru meminta agar kapasitas muatan lift ditingkatkan.

“Tidak ada permintaan seperti itu. Yang ada adalah pihak owner meminta agar kapasitas muatan lebih bisa ditingkatkan. Makannya dibuatkan kontrak baru lagi,” kata Wirajaya saat dikonfirmasi detikBali, Rabu.

“Jadi bukan tali sling yang dikurangi, tapi peningkatan kapasitasnya agar lebih aman,” sambungnya.

Wirajaya menegaskan, teknisi yang melakukan pemeliharaan atau maintenance terhadap lift di Ayuterra Resort dilakukan oleh kontraktornya langsung. Ia meminta polisi menyelidiki dugaan kelalaian kontraktor dalam insiden tersebut.

“Jika benar karena kelalaian dari pihak kontraktor, kami akan tuntut karena merugikan perusahaan dan mengakibatkan korban jiwa,” tandasnya.

Sebelumnya, Polres Gianyar mengungkap tidak adanya rem darurat di lift maut milik Ayuterra Resort. Sebab, tram lift (lift luar) itu hanya menggunakan satu tali sling.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan Labfor Polri Cabang Denpasar menyelidiki putusnya tali sling lift di Ayuterra Resort. Hasilnya, terungkap tali sling putus enam meter dari tempat berakhir lift dan 3,8 meter dari pengikat sangkar lift inclinator (lift luar) itu.

Polda Bali juga akan melalukan serangkaian investigasi dan pengujian dalam menyelidikan insiden maut itu. Crime scientific investigation dan uji tarik untuk mengetahui kekuatan tali lift yang putus itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Dari Bidlabfor Polda Bali nanti akan dilakukan uji tarik dan termasuk juga kegiatan scientific investigation terkait dengan peristiwa tersebut,” kata Jansen, Selasa (5/9/2023).

—–

Artikel ini telah naik di detikBali.

Simak Video “Bos Resort di Ubud Biayai Upacara-Santunan Kematian Korban Lift Jatuh”
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *