Cianjur –
Alun-alun Suryakencana merupakan padang savana nan luas di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Area ini terdapat hamparan rumput liar, taman edelweiss, sungai, dan tanda puncak Gede sudah dekat.
Tempat ini berada di ketinggian 2.750 mdpl. Biasanya, di sinilah para pendaki mendirikan tenda.
Selain itu, Alun-alun Suryakencana memiliki banyak hal menarik lainnya, berikut detikTravel rangkum beberapa faktanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tempat tumbuh bunga abadi
Alun-alun Suryakencana menjadi tempat favorit bagi para pendaki di Gunung Gede Pangrango. Sebab, view savana yang ciamik, serta adanya bunga abadi.
Ya, bunga abadi tersebut adalah bunga edelweiss. Bunga langka tersebut ternyata banyak tumbuh di sini dan dapat dilihat oleh para pendaki. Namun yang perlu diingat, para pendaki tidak diperbolehkan memetik bunga tersebut ya.
2. Spot kemping terbaik
Alun-alun Suryakencana juga menjadi salah satu spot terbaik untuk kemping di Gunung Gede Pangrango. Hal tersebut karena lokasinya yang cukup tinggi namun tidak terlalu ekstrim.
Selain itu, Alun-alun Suryakencana memiliki luas sekitar 50 hektar. Selain itu, tempat ini terdapat sumber mata air, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pokok para pendaki.
3. Punya kisah sakral
Di balik keindahan Alun-alun Suryakencana, ternyata tempat ini pun menyimpan kisah mitos yang berkembang. Masyarakat setempat percaya bahwa tempat tersebut merupakan kediaman Raden Haji Suryakencana dan terdapat kerajaan gaib.
Sekretaris Lembaga Kebudayaan Cianjur (LKC) Luki Muharam, menjelaskan Raden Suryakencana merupakan anak dari pernikahan Raden Aria Wira Tanu atau yang lebih dikenal Dalem Cikundul (pendiri Cianjur) dengan seorang putri jin yakni Dewi Arum Sari.
Dari pernikahan Dalem Cikundul dengan putri dari raja Jin Islam saat bertafakur di daerah Subang itu, lahir beberapa anak. Ada yang menyebutkan dua, ada punya yang mengatakan lebih. Tapi yang lebih dikenal dua, yakni Raden Suryakencana dan Sukaesih.
Kemudian, Raden Suryakencana ditempatkan oleh kakeknya yakni Syeh Zubaedi di Gunung Gede Pangrango, sedangkan adiknya di Gunung Ciremai.
Cerita tersebut diwariskan turun-temurun dan membuat warga Cianjur mempercayai tempat tersebut bersemayam Raden Haji Suryakencana atau Eyang Suryakencana.
Bahkan, masyarakat Cianjur meyakini juga Eyang Suryakencana kerap hadir di saat perayaan hari jadi Cianjur.
Warga Cianjur mempercayai keberadaan Eyang Suryakencana di Gunung Gede dan saat digelar tradisi kuda kosong, Suryakencana menaiki kuda tersebut.
Masyarakat juga percaya bahwa di kawasan tersebut berdiri megah 24 leuit atau tempat penampungan padi dan 25 pohon kelapa secara berjajar. Adanya Raden Suryakencana dan kerajaan gaib itu membuat warga Cianjur menjadikannya sebagai tempat yang sakral dan suci.
Hingga kini, kawasan Alun-alun Suryakencana dianggap sebagai salah satu kawasan yang suci dan dilarang melakukan hal yang di luar norma sosial di sini.
Simak Video “Viral! Gunung Gede Diserbu Pendaki, Jalur Pendakian Macet”
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/fem)