Jakarta –

Kebakaran di Gunung Lawu sudah bisa ditangani oleh petugas. Namun masih ada tiga titik yang jadi perhatian dan terus dipantau hingga kini.

Titik api sudah tidak ditemukan di lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar. Meski demikian, status tanggap darurat belum dicabut. Relawan gabungan masih disiagakan untuk melakukan pemantauan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani mengatakan pihaknya bersama Perhutani melakukan pemantauan di tiga titik. Yaitu di Candi Cetho, Paralayang, dan Cemoro Kandang.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tadi pagi pemantauan lewat helikopter menyatakan api sudah tidak ada. Setelah itu kami melakukan pemantauan di Candi Cetho, Paralayang, dan di Cemoro Kandang. Kami menempatkan personel di tiga titik itu,” kata Juli saat dihubungi wartawan, Jumat (13/10/2023).

“Status tanggap darurat sampai tanggal 16 (Oktober). Mungkin penarikan anggota baru tanggal itu. Nanti kalau sudah selesai kita umumkan,” imbuhnya.

Selain memantau kemungkinan munculnya titik api, BPBD juga mengecek dampak kebakaran hutan yang berlangsung selama 12 hari itu. Salah satunya ialah kerusakan pipa air warga.

Juli mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala desa terkait untuk menginventarisir kerusakan pipa tersebut. Pemkab Karanganyar akan melakukan perbaikan menggunakan anggaran dana tak terduga.

185 hektare lahan terbakar

“Titik sudah kita ketahui secara lisan dari Kades. Tapi untuk jelasnya Pak Kades akan bersurat pada Senin. Kalau tidak salah ada 2 kilometer pipa rusak, tapi pasokan air masih aman,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Administratur KKPH Perhutani Solo, Herri Merkussiyanyanto Putro mengatakan pada hari ke-13 ini, anak petak yang terbakar bertambah. Sebelumnya, kebakaran hanya terjadi di anak petak 63A1 dan 63A2.

“Lahan yang terdampak 185 hektare, ada tambahan di anak petak di 63A3. Kebakaran sedikit meluas ke sebelah selatan Hargo Puruso. Jadi total ada 3 anak petak,” kata Herri.

Setelah kebakaran, rehabilitasi lahan akan dilakukan oleh Perhutani dan masyarakat. Sebab, vegetasi di 185 hektare hutan lindung itu habis terbakar.

Baca artikel selengkapnya di detikJateng

Simak Video “Penampakan Asap Putih-Kilatan Petir di Gunung Lawu”
[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *